Implementasi kebijakan dan program
pembangunan nasional dan daerah perlu didukung oleh ketersediaan data
dan informasi kewilayahan (spasial) yang melengkapi data dan informasi
sektoral yang telah ada. Data dan informasi tentang potensi spesifik
yang dimiliki oleh semua wilayah hingga tingkat terkecil (small areas)
merupakan bahan yang penting bagi perencanaan, implementasi,
pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah secara umum atau bahkan
secara spesifik menurut wilayah tertentu.
Data hasil pendataan Potensi Desa
(Podes) hingga saat ini merupakan satu-satunya sumber data tematik
berbasis wilayah yang mampu menggambarkan potensi suatu wilayah
setingkat desa di seluruh Indonesia. Data Podes tersebut dapat diolah
sehingga dihasilkan informasi penting berbasis wilayah untuk berbagai
keperluan oleh berbagai pihak yang membutuhkan. Sebagai contoh, data
Podes digunakan untuk mengidentifikasi desa yang masih diklasifikasikan
sebagai desa tertinggal dan diduga sebagai wilayah yang dihuni oleh
penduduk miskin. Sejalan dengan waktu, kebutuhan terhadap data dan
informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil dirasakan semakin beragam
dan mendesak untuk bisa dipenuhi.
Pendataan Podes telah dilaksanakan sejak
tahun 1980 bersamaan dengan penyelenggaraan Sensus Penduduk 1980.
Pengumpulan data Podes dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurun
waktu 10 tahun, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Sensus Penduduk,
Sensus Pertanian dan Sensus Ekonomi. Namun demikian sejak tahun 2008,
pendataan Podes dilaksanakan secara independen dari rangkaian
kegiatan sensus. Kuesioner yang digunakan juga sebanyak 3 (tiga)
jenis, yaitu kuesioner desa, kuesioner kecamatan dan kuesioner
kabupaten/kota. Hal ini dilakukan demi menjaga akurasi dan kelengkapan
data.
Pada tahun 2011 ini, Podes tidak terkait
dengan manajemen pelaksanaan Sensus Pertanian 2013. Namun demikian
kuesioner yang digunakan dilengkapi beberapa pertanyaan terkait
pertanian yang bertujuan untuk membantu kelancaran pelaksanaan Sensus
Pertanian. Selain itu pendataan Podes kali ini sedikit berbeda dengan
pendataan Podes sebelumnya karena Podes 2011 diintegrasikan dengan
Sensus Infrastruktur Desa. Sensus Infrastruktur Desa dilaksanakan untuk
mengumpulkan data kualitas infrastruktur fasilitas kesehatan dan
pendidikan negeri yang ada di desa. Fasilitas kesehatan yang didata
adalah: Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes, dan Posyandu. Fasilitas
pendidikan yang didata adalah semua sekolah negeri SD/sederajat,
SMP/sederajat dan SMU/sederajat.
Padatnya jadwal kegiatan BPS ditambah
lagi dengan diintegrasikannya Sensus Infrastruktur Desa ke dalam
kegiatan pendataan Podes 2011 akan sangat mempengaruhi volume tugas di
lapangan. Oleh karena itu semua pihak terkait diharapkan dapat
merancang sejak dini pembagian tugas bagi para pelaksana dengan
sebaik-baiknya, sehingga semua kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu.
Selain itu perhatian yang maksimal bagi terjaganya mutu data sangat
diperlukan karena data Podes adalah data kewilayahan yang akan sangat
mudah diidentifikasi akurasi maupun kesalahannya.
Pendataan Podes tidak hanya ditujukan
untuk menghasilkan data spesifik bagi keperluan pembangunan wilayah,
tetapi juga dimaksudkan untuk memberikan indikasi awal tentang
fakta-fakta potensi wilayah, infrastruktur/fasilitas serta kondisi
sosial-ekonomi dan budaya di setiap desa/kelurahan.
Secara umum tujuan pelaksanaan Pendataan Podes 2011 adalah:
- Menyediakan data tentang keberadaan dan perkembangan potensi yang
dimiliki desa/kelurahan yang meliputi: sosial, ekonomi, sarana, dan
prasarana wilayah,
- Menyediakan data untuk berbagai keperluan yang berkaitan dengan perencanaan wilayah di tingkat nasional dan tingkat daerah,
- Melengkapi penyusunan kerangka sampling (sampling frame) untuk kegiatan statistik lain lebih lanjut,
- Menyediakan data bagi keperluan penentuan klasifikasi/tipologi desa
(urban dan rural), desa tertinggal dan tidak tertinggal, dan
sebagainya,
- Menyediakan data pokok bagi penyusunan statistik wilayah kecil (Small Area Statistics).
Data yang dikumpulkan dalam Podes 2011
merupakan data umum yang memberikan indikasi keberadaan potensi yang
dimiliki oleh suatu wilayah.
- Potensi Desa/kelurahan dikumpulkan menggunakan kuesioner
PODES11-DESA. Kuesioner ini memuat pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut
kondisi sosial-ekonomi penduduk, ketersediaan infrastruktur, dan
beragam pertanyaan tentang pembangunan desa/kelurahan di seluruh
Indonesia. Kuesioner PODES11-DESA terdiri dari 2 (dua) bagian yaitu
bagian Inti (Kor) dan bagian Modul. Pertanyaan-pertanyaan Kor akan
ditanyakan pada setiap pendataan Podes, sedangkan pertanyaan-pertanyaan
Modul akan disesuaikan dengan kebutuhan tertentu. Pada pendataan Podes
2011 ini, kuesioner Modul memuat pertanyaan terkait pertanian. Khusus
untuk wilayah nagari dan jorong di Provinsi Sumatera Barat akan
didata dengan menggunakan kuesioner PODES11-NAGARI dan PODES11-JORONG.
Pada prinsipnya data yang dikumpulkan pada kedua kuesioner ini sama,
hanya disesuaikan menurut pertanyaan yang relevan ditanyakan di kedua
wilayah tersebut.
- Potensi Kecamatan dikumpulkan menggunakan kuesioner PODES11-KEC.
Kuesioner ini memuat pertanyaan terkait hal-hal yang lebih relevan
ditanyakan di tingkat kecamatan, karena keberadaannya di desa masih
terbatas atau karena ketersediaan datanya di tingkat kecamatan lebih
lengkap dibandingkan jika dikumpulkan dari setiap desa. Kuesioner ini
memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai keberadaan: fasilitas perlindungan
social, situs/bangunan bersejarah, obyek wisata, prasarana
transportasi, serta aparatur kecamatan.
- Potensi Kabupaten/Kota dikumpulkan menggunakan kuesioner
PODES11-KAB/KOTA. Kuesioner ini memuat pertanyaan-pertanyaan mengenai
keberadaan: pertambangan, industri, perhubungan, politik dan keamanan,
serta aparatur kabupaten/kota. Pertanyaan yang terdapat pada kuesioner
ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang lebih relevan ditanyakan
di tingkat kabupaten/kota.
- Kualitas Infrastruktur Pendidikan dikumpulkan melalui kuesioner
PODES11-SEKOLAH. Kuesioner ini memuat pertanyaan mengenai keberadaan dan
kualitas sekolah negeri termasuk jumlah siswa, guru, kondisi ruangan
dan sanitasi yang ada di sekolah tersebut.
- Kualitas Infrastruktur Kesehatan dikumpulkan melalui 3 (tiga) jenis
kuesioner, yaitu PODES11-PUSKESMAS/PUSTU, PODES11-POSKESDES/POLINDES,
PODES 11-POSYANDU. Kuesioner ini memuat pertanyaan mengenai keberadaan
dan kualitas fasilitas kesehatan termasuk: kondisi ruangan dan
sanitasi yang ada di setiap fasilitas tersebut.
Podes dilaksanakan di seluruh
desa/kelurahan yang berada di wilayah Indonesia. Keluaran hasil
pendataan Podes ini berupa publikasi yang memuat data tentang potensi
yang dimiliki desa/kelurahan. Publikasi provinsi berisi data-data
potensi desa yang dirinci per kabupaten/kota sedang publikasi Indonesia
dirinci per provinsi. Data-data yang disajikan secara umum
dikelompokkan dalam beberapa subjek antara lain:
- Sumber Daya Manusia
- Sumber Daya Alam
- Lingkungan Hidup
- Fasilitas pendidikan
- Fasilitas kesehatan
- Fasilitas ekonomi
- Prasarana dan sarana transportasi, komunikasi
- Pertanian
Hasil pendataan Podes 2011 diharapkan
akan menjadi sumber data kewilayahan yang dapat diandalkan. Selain itu
juga akan menjadi acuan bagi penyusunan kerangka sampel wilayah
adminstratif bagi pelaksanaan sensus/survei atau kegiatan BPS.
Sumber: Buku Pedoman Pencacah PODES 2011, BPS RI